Belakangan ini ada beberapa kasus anak muda zaman sekarang yang saya alami sendiri dan saya saksikan sendiri pada teman-teman. Salah satunya yaitu kasus patah hati.
Seringkali ketika putus cinta pasti patah hati tidak dapat dipungkiri, berbagai alasan dia keluarkan untuk memutuskan hubungan. Ada yang beralasan 'karena terlalu baik' , atau alasan seperti 'aku terlalu jahat buat kamu'.
Aneh bukan? Namun alasan-alasan seperti itu seringkali terlontar dari mulut pasangannya, dan alhasil berdampak pada hati yang malah sakit, kecewa, sedih, marah. Semua bercampur aduk menjadi satu yang dimana semua itu bermuara pada 'PATAH HATI'.
Sungguh ironis sekali masa-masa remaja dihabiskan untuk bersedih kasih, menangisi kepergiannya yang jelas-jelas tidak lagi peduli. Padahal bisa saja dia menata kembali hidupnya, setelah hancur karena Putus CintaI. Sudah seperti sinetron saja. hehe
Tunggu dulu... Lalu apakah Patah Hati hanya tentang putus dari Sang Pujaan Hati? Jawabannya tentu tidak, karena banyak patah hati lainnya yang sama sakitnya dengan putus cinta bahkan lebih sakit dari itu. Apa itu? Gagal masuk PTN misalnya.
Sudah mati-matian belajar siang malam untuk mengejar impian ingin masuk perguruan tinggi idaman, tapi malah gagal ditengah jalan. Tenang kawan kegagalan itu pasti, dan kesuksesan itu pilihan kita sendiri.
Rehatlah kawan, Bersedihlah, namun jangan berlarut-larut dalam kesedihan itu. Keluarkanlah ekspresi sedihmu sebagai bentuk bahwa kamu adalah manusia biasa yang lemah tentunya.
Yuk kita bangkit bersama, nikmati proses, dan jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain. SALAM SUKSES.